cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana
ISSN : -     EISSN : 25488635     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Alami adalah salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kami menerbitkan makalah penelitian asli, meninjau artikel, dan studi kasus yang berfokus pada teknologi yang mampu mereduksi risiko bencana serta topik terkait. Semua makalah ditelaah oleh setidaknya dua peninjau. Jurnal Alami diterbitkan dua kali setahun di setiap bulan Mei dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami" : 16 Documents clear
PEMBANGUNAN SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA LONGSOR DI KAMPUNG JATIRADIO, DESA CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT THE DEVELOPMENT OF LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM JATIRADIO KAMPONG OF CILILIN VILLAGE, CILILIN DISTRICT, WEST BANDUNG REGENCY, WEST JAVA PROVINCE Prihartanto, Mr
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.582 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3729

Abstract

Landslide is a serious disaster that frequently occurs in several places in Indonesia. One effort to reduce victims and economic loss is to increase community preparedness. In 2018 Centre for Disaster Risk Reduction Technology ? Agency for The Assessment and Application of Technology (PTRRB ? BPPT) has developed a Landslide Early Warning System (LEWS) that was installed at Jatiradio Kampong of Cililin Village, Cililin District, West Bandung Regency, West Java Province. The System was consisted of a master module (coordinator), a slave module (node) and a data centre. The data centre acts as a control system and data and information monitoring centre through SMS gateway application and a website application namely Si Benar. This developed LEWS had capabilities to detect rainfalls, soil moistures, land slope changes, to measure the acceleration of ground movement and to provide an early warning. The data from the node has been collected by the master module and than sent to the data centre.  Based on rainfall and piezometric ground water level data from 25 to 28 February 2019, the two parameters were analyzed to determine the performance of the LEWS equipment. The result showed there was a positive / proportional correlation between rainfalls and the Ground Water Levels. Keywords: Landslide, Disaster, Early Warning System, Preparedness, SMS Gateways ABSTRAKBencana longsor merupakan bencana penting yang seringkali terjadi di beberapa kota di Indonesia. Salah satu upaya untuk mengurangi korban dan kerugian ekonomi adalag dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Pada tahun 2018 Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana ? Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTRRB ? BPPT) telah mengembangkan sistem peringatan dini longsor (LEWS) yang telah terpasang di Kampung Jatiradio, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Sistem ini terdiri dari modul induk (coordinator), modul anak (node) dan pusat data. Data center berfungsi sebagai sistem pengendalian dan monitoring data dan informasi menggunakan aplikasi SMS gateway dan aplikasi website Si-Benar. LEWS  yang dikembangkan ini mampu mendeteksi curah hujan, kelembaban tanah, perubahan kemiringan tanah, mengukur percepatan pergerakan tanah dan memberikan peringatan siaga dini. Data-data tersebut dikirimkan ke data center untuk kemudian dikirimkan ke pusat data. Berdasarkan data curah hujan dan tinggi muka air (TMA) piezometrik pada tanggal 25 sampai dengan 28 Februari 2019, maka dilakukan analisis pada kedua parameter tersebut untuk menjelaskan tentang kinerja peralatan LEWS. Hasil dari analisa tersebut menunjukan bahwa adanya korelasi positif/sebanding antara curah hujan dan TMA piezometrik.Kata kunci: Longsor, Bencana, Sistem Peringatan Dini Longsor, Kesiapsiagaan, SMS Gateways
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INVENTARIS BARANG MILIK NEGARA (SI MITRA) YANG MENUNJANG PROGRAM KEGIATAN PERINGATAN DINI TANAH LONGSOR Fiqi, Bondan
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.717 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3779

Abstract

Setiap kesalahan manajemen berakhir dengan inventaris, sedangkan melanggar Perpres RI no 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang / jasa pemerintah, maka akan ditindak sesuai peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Unit Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana memiliki program kegiatan peringatan dini bencana tanah longsor, yang melakukan kegiatan pengadaan barang penunjang terlaksananya kegiatan tersebut sebagaimana mestinya. Tentu saja barang-barang tersebut merupakan bagian dari barang milik negara. Diperlukan sistem informasi manajemen inventaris barang milik negara (Si Mitra) berbasis web yang dapat memberikan informasi faktual mengenai data-data inventaris barang milik negara yang menunjang program kegiatan peringatan dini bencana tanah longsor supaya dapat terinventarisir dengan baik dan meminimalisir munculnya dampak negatif dari terjadinya kegagalan manajemen persediaan barang milik negara (BMN).Aplikasi ini dikembangkan dengan metode waterfall, dirancang dengan desain model diagram use case, activity dan deployment, serta dirancang desain tampilan yang digunakan sebagai referensi acuan dalam realiasi implementasi aplikasi dari segi tampilan webnya. Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman PHP versi 5, dan basis data MySQL. Hak akses aplikasi dibagi menjadi dua, yaitu administrator dan pengguna / operator BMN. Fitur-fitur yang dapat diakses pengguna sama dengan fitur yang diakses oleh administrator, kecuali pada fitur mengatur user management.Administrator dapat login untuk masuk sistem, melihat grafik ketersediaan barang disertai statusnya pada menu home, mengatur aktivitas pencatatan keterangan barang pada menu device management, mengatur siapa saja yang dapat mengakses sistem pada menu user management, mengatur lokasi barang berada pada menu location management, meminta laporan berdasarkan filter tertentu menggunakan menu report, dan keluar dari sistem dengan menu logout.Kata Kunci: Inventaris, BMN, sistem, php, basis data
KAJIAN KEKUATAN SINYAL RADIO (RSSI) XBEE DALAM RANGKA PEMASANGAN LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM (LEWS) DI KABUPATEN GARUT, TASIKMALAYA DAN MAJALENGKA Fitriani, Riski
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.52 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3731

Abstract

Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.
ABRASION HAZARD ANALYSIS IN BANGGAI LAUT REGENCY CENTER OF SULAWESI Putra, Ahmad Pratama
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3737

Abstract

This study on potential abrasion hazards in Banggai Laut Regency is intended to determine the abrasion points on the entire coast and provide alternative abrasion hazard mitigation solutions. The process of identifying abrasion disasters in the Banggai Laut Regency uses a manual interpretation method by considering several variables including coastal morphology, bathymetry, abrasion event history, the degree of coastal slope, coastal geology, and the position of the coast towards the coming wind direction. These six factors are given equal weight to their contribution to the identification of the potential for abrasion. The results of the interpretation of the identification of the potential for abrasion are indicative abrasion potential boundaries with high potential values (red), medium (yellow), and low (green). All coastlines in Banggai Laut Regency have high, medium or low abrasion potential. Most of the abrasions that have occurred in Banggai Laut Regency are in the morphology of the bay. Coastal morphology and the position of the coast towards the direction of wind coming from the high seas are the main variables causing the occurrence of high abrasion hazards in the Banggai Laut Regency. Alternative methods of handling abrasion can be in the form of mitigation of structural and non-structural abrasion hazards. 
ANALISIS POTENSI BAHAYA KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI PULAU BENGKALIS, KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU Sudiana, Nana
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.075 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3711

Abstract

Indonesia  memiliki kawasan gambut tropika terluas di dunia, yaitu antara 13,5?26,5 juta ha (rata-rata 20 juta ha). Lahan gambut di Kabupaten Bengkalis seluas 800.017,67 Ha (69,68% dari total luas dataran kabupaten).  Bencana kebakaran hutan dan lahan gambut  menjadi perhatian semua pihak secara nasional karena menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Untuk mengembangkan  upaya-upaya untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan gambut, perlu melengkapi data dan informasi tentang areal yang rawan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan.  Hasil analisis potensi daerah rawan kebakaran lahan dan gambut di Kabupaten Bengkalis menunjukkan bahwa secara umum lokasi studi memiliki skor tingkat potensi bahaya kebakaran mulai rendah hingga tinggi. Tingkat rendah potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-09 di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis. Tingkat sedang potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-08 di Desa Sukamaju Kecamatan Bantan, PBK-10 di Desa Ketam Putih, Kecamatan Bengkalis, PBK-11, dan PBK-12 di Desa Kelemantan, Kecamatan Bengkalis. Tingkat tinggi potensi bahaya kebakaran meliputi titik sampel PBK-1 sampai dengan PBK-7 yang berada di Desa Ketam Putih,  Desa Damai, Kecamatan Bengkalis. Rekomendasi upaya-upaya pencegahan dan pengendalian, meliputi:  1). Penguatan pelaksanan kebijakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut; 2). Koordinasi dan sinergi kontribusi antar lembaga setempat, meliputi sector kehutanan, pertanian, manajemen bencana, dan sektor pendukung terkait; dan 3) Optimalisasi pelaksanan teknik-teknik pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut
KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DEGRADASI TANAH Utami, Dyah Nursita
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3744

Abstract

ABSTRACTNatural disasters that occur in Indonesia are disasters caused by climate change, such as landslides, floods, flash floods, droughts, forest and land fires, crop failures and other natural disaster. Climate change such as rainfall trends, temperature trends, normal changes in rainfall, extreme climate changes greatly affect the balance of the environmental ecosystem which then becomes one of the triggers of natural disasters that occur. For example changes in high rainfall will affect the physical, biological and chemical nature of the soil which makes soil prone to soil erosion and even landslides can occur. Extreme changes in air temperature also affect soil degradation resulting in soil compaction, fractures, acidification and reduced soil organic matter and biodiversity of soil biota, so that plants lack nutrients and eventually crop failure occurs.Because of that basis, the study of the impacts of climate change on soil properties needs to be done in the hope that they can take the right steps in dealing with climate change, so that the environment has resilience in dealing with climate change Keywords: climate change, soil degradation, environmental resilience ABSTRAKBencana alam yang terjadi di Indonesia merupakan bencana yang banyak disebabkan oleh adanya perubahan iklim, seperti tanah longsor, banjir, banjir bandang, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, gagal panen serta bencana alam lain sebagainya. Perubahan iklim seperti tren curah hujan, tren suhu, perubahan normal curah hujan, ekstrem perubahan iklim sangat mempengaruhi keseimbangan ekosistem lingkungan yang kemudian menjadi salah satu trigger bencana alam itu terjadi. Sebagai contoh perubahan curah hujan yang tinggi akan mempergaruhi sifat tanah secara fisik, biologi dan kimiawi yang menjadikan tanah rawan terkena erosi tanah bahkan dapat terjadi tanah longsor. Perubahan suhu udara yang ekstrim juga berpengaruh terhadap degradasi tanah sehingga terjadi pemadatan tanah, rekahan, pengasaman serta berkurangnya bahan organik tanah serta biodiversitas biota tanah, sehingga tanaman kekurangan unsur hara dan akhirnya terjadi gagal panen. Karena dasar itulah kajian dampak perubahan iklim terhadap sifat-sifat tanah perlu dilakukan dengan harapan dapat mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi perubahan iklim, sehingga lingkungan mempunyai ketangguhan (resilience) dalam menghadapi perubahan iklim. Kata kunci: perubahan iklim, degradasi tanah, ketangguhan lingkungan.
PENENTUAN FAKTOR PENDORONG PENYEBARAN WABAH PENYAKIT BERDASARKAN METODE AHP - DELPHI (STUDI KASUS: KLB LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN BANTUL) Yuliana, Diyah
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.796 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3728

Abstract

Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang terabaikan, namun memiliki tingkat kefatalan yang cukup tinggi. Penyebaran epidemiologis bakteri leptospirosis dipengaruhi oleh lingkungan dan aspek sosio-demografis. Leptospirosis menjadi masalah yang penting dan genting di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul. Tercatat sejak tahun 2009 ? 2014 banyak kasus leptospirosis dilaporkan. Peningkatan kasus leptospirosis di Kabupaten Bantul terjadi pada tahun 2011 sehingga dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Analisis risiko sebagai langkah mitigasi dapat dilakukan untuk menentukan penyebaran, mengelompokkan dan memprediksi terjadinya leptospirosis di suatu wilayah. Sebelum membuat analisis risiko, perlu ditentukan faktor apa saja yang menjadi pendorong penyebaran wabah leptospirosis di Kabupaten Bantul. Melalui metode AHP ? Delphi dapat diketahui bahwa faktor pemukiman yang padat dan faktor kejadian banjir dinilai merupakan faktor pendorong paling kuat dalam penyebaran KLB leptospirosis di Kabupaten Bantul. Faktor keberadaan lahan basah dan faktor kepadatan penduduk juga dinilai memiliki peran dalam penyebaran KLB leptospirosis di Kabupaten Bantul.Kata kunci: leptospirosis, wabah, faktor pendorong, AHP, Delphi
KAJIAN BAHAYA TSUNAMI DI PANTAI UTARA KABUPATEN SERANG Naryanto, Heru Sri
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.107 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3768

Abstract

 ABSTRAKKawasan pantai utara Kabupaten Serang telah berkembang dengan sangat pesat, terutama menjadi kawasan industri, pelabuhan dan permukiman. Kawasan pantai utara Kabupaten Serang mempunyai potensi tsunami, meskipun tidak sebesar yang berada di bagian barat yaitu pada kawasan Selat Sunda. Kawasan pantai utara Kabupaten Serang tersebut meliputi kecamatan-kecamatan Pulo Ampel, Bojonegara, Kramatwatu, Pontang, Tirtayasa, dan Tanara. Kawasan tersebut sebagian besar termasuk dalam zona bahaya tsunami sedang dan rendah. Tsunami pada kawasan tersebut bersumber dari gempa dengan episenter yang berasal dari Selat Sunda dan Samodra Indonesia, aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau serta longsoran bawah laut. Pengalaman bencana tsunami di Selat Sunda tahun 1883 dan 2019 menjadi pembelajaran bersama untuk lebih siap dalam pengurangan risiko bencana. Peta bahaya tsunami di kawasan pantai utara Kabupaten Serang sangat diperlukan dalam perencanaan penataan kawasan yang aman berkelanjutan serta untuk perencanaan mitigasi bencana secara komprehensif. Katakunci: Tsunami, Serang, peta bahaya, penataan kawasan, mitigasi bencana 
KAJIAN KEKUATAN SINYAL RADIO (RSSI) XBEE DALAM RANGKA PEMASANGAN LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM (LEWS) DI KABUPATEN GARUT, TASIKMALAYA DAN MAJALENGKA Fitriani, Riski
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.52 KB) | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3731

Abstract

Salah satu inovasi untuk menanggulangi longsor adalah dengan melakukan pemasangan Landslide Early Warning System (LEWS). Media transmisi data dari LEWS yang dikembangkan menggunakan sinyal radio Xbee. Sehingga sebelum dilakukan pemasangan LEWS, perlu dilakukan kajian kekuatan sinyal tersebut di lokasi yang akan terpasang yaitu Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. Kajian dilakukan menggunakan 2 jenis Xbee yaitu Xbee Pro S2B 2,4 GHz dan Xbee Pro S5 868 MHz. Setelah dilakukan kajian, Xbee 2,4 GHz tidak dapat digunakan di lokasi pengujian Garut dan Majalengka karena jarak modul induk dan anak cukup jauh serta terlalu banyak obstacle. Topologi yang digunakan yaitu topologi pair/point to point, dengan mengukur nilai RSSI menggunakan software XCTU. Semakin kecil nilai Received Signal Strength Indicator (RSSI) dari nilai receive sensitivity Xbee maka kualitas sinyal semakin baik. Pengukuran dilakukan dengan meninggikan antena Xbee dengan beberapa variasi ketinggian untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik. Hasilnya diperoleh beberapa rekomendasi tinggi minimal antena Xbee yang terpasang di tiap lokasi modul anak pada 3 kabupaten.
ABRASION HAZARD ANALYSIS IN BANGGAI LAUT REGENCY CENTER OF SULAWESI Putra, Ahmad Pratama
Jurnal Alami : Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Alami
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/alami.v3i2.3737

Abstract

This study on potential abrasion hazards in Banggai Laut Regency is intended to determine the abrasion points on the entire coast and provide alternative abrasion hazard mitigation solutions. The process of identifying abrasion disasters in the Banggai Laut Regency uses a manual interpretation method by considering several variables including coastal morphology, bathymetry, abrasion event history, the degree of coastal slope, coastal geology, and the position of the coast towards the coming wind direction. These six factors are given equal weight to their contribution to the identification of the potential for abrasion. The results of the interpretation of the identification of the potential for abrasion are indicative abrasion potential boundaries with high potential values (red), medium (yellow), and low (green). All coastlines in Banggai Laut Regency have high, medium or low abrasion potential. Most of the abrasions that have occurred in Banggai Laut Regency are in the morphology of the bay. Coastal morphology and the position of the coast towards the direction of wind coming from the high seas are the main variables causing the occurrence of high abrasion hazards in the Banggai Laut Regency. Alternative methods of handling abrasion can be in the form of mitigation of structural and non-structural abrasion hazards. 

Page 1 of 2 | Total Record : 16